Hallo gays! seperti biasa aku mau memperkenalkan diri dulu, nama aku Gilang Dirga, lahir di Braga, sukanya nonton eat bulaga :(
Udah lama banget aku ngga nulis cerita, karena lagi ngga ada ide euy :( sekarang udah ada ide lagi nih buat nulis cerita. Kalian udah siap kan untuk membaca cerita yang satu ini? Pasti pada gamau da :(
Dibulan Desember ini, mari kita membaca cerita ini dengan diawali membaca bismilah. Semoga membaca nya menjadi berkah brader :(
Kali ini aku mau bercerita tentang seseorang yang sedang merasakan dilema yang mendalam, ceritanya lumayan agak baper gitu lah :(
Tanpa basa-basi lagi, mari kita kemon lah menuju cerita :(
WARNING! JANGAN MEMBACA CERITA INI SAMBIL NGADAHAR KIRIPIK MAICIH LEVEL 10, BISI NYALINGIT BETEUNG!
----------CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN LAIN SEBAGAINYA MUNGKIN HANYA KEBETULAN ATAU TIDAK DISENGAJA----------
Aslinya, bel! aku lagi bingung banget nih. Antara harus terus berjuang atau cukup berhenti disini saja :(
Urang lagi dilema banget anjir! Kalau terus, takutnya sia-sia. Kalau cukup berhenti disini, aku gatau apa yang bakal terjadi selanjutnya :(
Kenalin dulu, nama aku Imam. Tapi aku selalu menjadi khotib ketika sholat Jum'at :( kalau nggak jadi khotib, paling jadi tukang iqomah sih :(
Waktu itu, pernah sakali aku adzan pas lagi sholat Jum'at :( Tapi can pernah menjadi Imam, paling nanti sama anak-anak kita kelak :(
Anjir baper gini :( cuss kita lanjutkan ceritanya.
Waktu itu Aku kelas 7 atau kelas 1 SMP. Tepat di bulan Desember ini aku lagi ngedeketin seseorang nih, namanya April. Tapi dia itu lahirnya bulan Agustus loh! :(
Aku gatau, kenapa dia dikasih nama April, sedangkan dia lahir dibulan Agustus :( Aneh yah. Tapi ini nyata, bener ini mah!
Bukan beneran cerita nya, tapi bener namanya kayak gitu :( Awas salah paham kamu mah.
Aku sama April tuh, temen satu kelas. Aku gatau kenapa bisa suka sama temen sekelas coba :( kan jadi ririwit ke aku nya kalau suka sama temen sekelas teh :(
Tapi rasa ini datang tiba-tiba, mungkin kamu terlalu cantik sehingga hati aku tertarik untuk meminangmu :( anjir kata-katana :(
Selain cantik, kamu juga pintar. Pintar untuk memikat hati pria :( Ehh engga ketang, kamu mah pinter untuk memilih mana pria yang baik dan mana pria yang buruk. Anjir :(
Aku sama April baru aja kenal 5 bulan yang lalu. Mungkin karena kami sering hereuy, aku jadi punya perasaan sama kamu :(
Aku nya terlalu baperan mungkin yah :( Tapi da asli ini mah, rasanya teh datang tiba-tiba siah!
***
Pas pada awal bulan Desember, aku mulai serius untuk mendekati April. Mulai pake hati ngedeketin nya juga.
Imam: "Ehh, April!"
April: "Ehh, Imam!"
Imam: "Pril, ai UAS teh kapan sih?"
April: "Katanya mah 2 Minggu lagi, Mam. Emang kenapa? tumben nanyain kapan UAS."
Imam: "Ohh, kirain teh hari Senin besok."
April: "Emang kalo UAS hari senin besok kenapa gitu?"
Imam: "Atuh, aku belum belajar, Pril."
April: "Ahh, biasana oge kamu mah sok nyontek wae! Hahaha."
Imam: "Ehh, kan harus ada perubahan atuh, Pril. Biar bisa nyaingan kamu. Hahaha."
April: "Wiissss, gaya!"
Imam: "Iya dong!"
Aku dan April berbincang panjang. Ini bertanda sebuah awal yang baik untuk PDKT sama temen 'sekelas'.
***
SKIPPPPP. Waktu UAS telah tiba. Aku sudah siap untuk mengisi soal-soal UAS ini, aku juga udah belajar semaleman suntuk. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Semoga aja, dengan belajar ini bisa mendapat hasil yang bagus, dan bisa membuat decak kagum seorang April kepada aku. Anjirrr :(
April: "Heh! Belajar ngga kamu?"
Imam: "Belajar atuh, malem belajar sampe jam 12."
April: "Belajar atau nonton bola??? Hayoo ngaku!"
Dia menjebak aku dengan pertanyaan seperti itu. Padahal semalaman aku nonton bola, belajar nya cuman sampe jam 9 :(
Imam: "Belajar atuh!" Dengan suara yang tidak yakin.
April: "Ahh, asa ga mungkin seorang Imam belajar sampe jam 12 malem."
Imam: "Ehh, meni ke aku teh."
April: "Enya lah, percaya wehh aku mah."
Waktu menunjukkan pukul 07.00, waktu UAS akan segera dimulai. Kami masuk keruangan yang berbeda, karena duduk na diacak.
***
UAS Hari ini telah selesai, dan setelah bubar, aku mencari April. Tapi ternyata, April sudah pulang duluan mendahului saya.
Datanglah teman saya yang bernama Andri. Dia bercerita kepada saya, dan ceritanya membuat saya terkejut.
Andri: "Mam, tadi urang ngadenge, si Hamid nyarita keun maneh. Bahwa maneh teh reseup ka si April."
Imam: "Nu baleg, Ndri? Anjir, naha si Hamid apal ti saha urang reseup ka si April?"
Andri: "Teuing atuh, sigana mah pedah sok nempo maneh dekeut wae jeung si April."
Imam: "Anjir da dekeut ge can tentu bogoh atuh!" Saya berbohong kepada Andri, padahal saya memang benar-benar suka kepada April.
Andri: "Ahh teuing atuh lah, tuluy si April na teh langsung jiga nu ngambek kitu, Mam."
Imam: "Wahh, moal pibalegeun euy."
Setelah percakapan saya dengan Andri selesai. Saya langsung menghubungi April lewat SMS. Tapi setelah 15 menit, tidak ada balasan.
April, kamu kenapa? kamu gasuka, kalau aku suka sama kamu? Tapi perasaan ini murni datang dari hati.
"Pasti si April teu reseup, lamun urang reseup ka maneh na. Padahal ieu teh jang ngajadikeun surprais euy!" Gumam ku dalam hati, sambil berjalan menuju pulang.
Positiv thinking aja, mungkin April sedang ada masalah.
Akhirnya, aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang.
***
Keesokan harinya, saya bertemu dengan April. April sudah tahu bahwa saya menyukainya. Padahal dia kan belum tentu tahu soal perasaan saya. Dia baru tahu dari orang lain, bukan dari orang yang sebenarnya.
Aku menyapa kepada April di pagi hari itu.
Imam: "Hey! Pril."
April: "Heyy." Sambil melihat saya dengan tatapan yang berbeda, lalu pergi meninggalkan saya.
"Hah, cuma gitu doang? Perasaan kemarin ngga kayak gini." Gumamku dalam hati.
Anjir, April jadi berubah gini :( Padahal kan aku lagi berjuang untuk ngedapetin kamu. Harusnya kamu jangan tahu dulu soal ini :(
Andri: "Jigana eta kode, Mam. Lamun si April teh teu reseupeun kamaneh." Andri tiba-tiba datang dan menghampiri saya.
Andri adalah sahabat saya yang selalu ceplas-ceplos ngomong na teh. Kadang pikanyeri hate-eun ngomong na. Tapi aku suka tipe orang seperti ini, tidak jaim.
Imam: "Anjir, si eta datang-datang jol ngomong kitu. Tapi bener oge sih, Ndri."
Andri: "Sok atuh, Mam. Berjuang lagi mun maneh bener reseup ka si April. Tapi lamun maneh teu yakin mah, geus weh nepi didieu. Ulah melangkah terlalu jauh bisi nyeuri hate."
Imam: "Anjir, maneh so' mamatahan urang! Nuhun saranna :("
Andri: "Euh koplok! Hayu ah geus jam 7 yeuh, geura asup ka ruangan sateh!"
Kami langsung berpisah dan masuk keruangan masing-masing.
***
Aku mengerjakan soal-soal ini satu persatu. Karena lamun dilangsungkeun kabeh mah, asa teu mungkin :(
Setelah sekitar 1 jam, saya sudah selesai mengerjakan soal-soal ini, tapi kata pengawas nya jangan dulu dikumpulin cenah. Yaudah aku diam di bangku sambil ngahuleung.
Aku ngahuleung dan mengingat kembali, apakah ada yang salah dengan saya? Sampai April bersikap seperti itu?
Aku memang gabisa ngebuat dia tertawa terbahak-bahak, karena aku gapandai untuk ngelawak. Tapi aku bisa ngebuat kamu nyaman sama kamu :(
Mungkin perkataan Andri ada benar nya juga. Mungkin April tidak mau diganggu dan tidak mau diusik oleh saya.
Setelah 30 menit aku ngahuleung sambil nundutan, akhirnya soal-soal ini sudah boleh dikumpulkan. Setelah dikumpulkan, aku langsung pulang.
Setelah aku keluar dari ruangan, aku tidak melihat seorang April keluar dari ruangan. Aku cek ruangannya, ternyata sudah kosong. Mungkin April sudah pulang duluan.
Positiv thinking aja, mungkin dia lagi buru-buru untuk pulang.
***
Keesokan hari nya, dan setiap hari nya selama 1 minggu. Aku terus menyapa April. Tapi tidak ada perkembangan.
Ingin rasanya untuk berbincang lagi dengan April, tapi aku gabisa. Karena April langsung pergi begitu aja, masa aku harus ngejar-ngejar dia sambil berteriak "Urang hayang nyarita, Pril!" Kan asa teu kudu :(
Setelah seminggu UAS, aku sekolah seperti biasa tapi udah ngga ada jam pelajaran, aku kesekolah paling buat ketemu sama April :( Ehh, buat ngeliat hasil UAS kemarin.
Pas hari kemarin, aku punya rencana. Setelah UAS selesai, aku mau ngungkapin perasaan aku ke April. Semoga aja ini bisa menjadi solusi dia biar tidak cuek lagi kepada saya.
Pas jam 10, aku ketemu April di kantin. Anjir tempat nembaknya juga meni dikantin :( lagian gaada tempat lagi sih.
Aku ketemua sama April, dan aku menyapa dia seperti biasa. Dia membalasnya seperti biasa.
Sebelum dia memutuskan untuk pergi, saya mengajak dia ke belakang kantin, untuk membicarakan sesuatu.
April: "Mau ngapain, Mam, kita disini?"
Imam: "Mau main ngadu muncang, Pril."
April: "Ihh, serius! Galucu tau!"
Imam: "Iya-iya, maaf. Aku mau bilang sesuatu, kalau aku sebenernya selama ini suka sama kamu. Kamu mau ga jadian sama aku?"
April: "Emmm, kamu suka aku karena apa?"
Imam: "Aku suka kamu ngga beralasan, cinta ini datang dari hati, Pril."
April: "Tapi maaf yah, Mam, aku gabisa nerima kamu. Soalnya aku lagi jatuh cinta sama orang lain."
Imam: "Emmmmm."
April: "Sekali lagi, maaf banget ya, Mam. Mungkin diluar sana ada cewek yang lebih baik dari aku."
Imam: "Emmm, ngga apa-apa lah, Pril. Tapi aku mau, kita temenan baik kayak dulu lagi ya, Pril."
April langsung pergi meninggalkan saya, dibelakang kantin ini.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Andri, kalau menjauh adalah sebuah kode bahwa cewek ngga suka sama kita.
Rasanya lega banget, udah ngungkapin perasaan ini walaupun jawabannya ngga sesuai harapan. Tapi, semoga ini bisa membukakan hati April, bahwa saya ini bener-bener berjuang untuk ngedapetin dia.
***
Keesokan harinya, aku ketemu sama April. Dia kayak memalingkan wajahnya gitu, dia kayak yang mau bener-bener menjauh dari saya. Anjir, kenapa? :(
Iya da aku mah emang lemah, dicuekin sama si doi aja langsung nyerah. Udah mah lemah, ngga bisa ngebuat si doi bahagia :(
Aku langsung nyari si Andri, rasanya teh pengen curhat pisan lah :(
Imam: "Anjir, Ndri. Bener apa yang dikatakan maneh! Bahwa si April teh teu resepeun kaurang!"
Andri: "Geus lah, Mam. Loba keneh atuh awewe nu leuwih geulis ti si April."
Imam: "Samah! bisa weh ngomong kos kitu, tapi kan hate mah teu bisa dibohongan, Ndri."
Andri: "Keun lah, engke ge pasti si April bakal nyadar. Bahwa maneh lah anu bener-bener nyaah ka manehna teh."
Imam: "Leheung mun nyadar, lamun teu nyadar kumaha siah?"
Andri: "Nya neangan deui weh awewe lain atuh, simple kan?"
Imam: "Anying, sia! Hatiku saat ini cuma buat April, Ndri :("
Aku curhat kepada Andri, dan Andri menanggapinya dengan tidak serius.
***
Sekarang aku udah kelas 9 atau kelas 3 SMP. Sampai saat ini, April belum sadar juga bahwa aku dulu pernah berjuang untuk sebuah cinta yang ditelantarkan :(
Tapi tidak apa-apalah, mungkin dengan kegagalan ini aku bisa belajar. Bahwa aku jangan terlalu yakin, kalau si doi bakal nerima aku apa adanya. Mungkin waktu dulu, aku masih banyak kekurangan sehingga ditolak sama si doi.
Sekarang, udah banyak yang berubah dari aku. Mulai dari penampilan, dulu pake sepatu NB sekarang udah pake Vans :( Berubah kan?
Anjirr pokonamah! Semoga suatu hari, disaat si April sedang merenung atau ngahuleung, dia akan terbayang seorang diriku bahwa aku pernah berjuang untuk mendapatkan cintanya.
Aku ngga terlalu berani sama cewek yang cuek. Aku udah pesimis duluan. Jadi nya, ngga pede dan malah canggung buat ngedeketinnya.
Semoga ini menjadi awal yang baik dalam pengalaman percintaan saya.
Cinta Pertama di SMP, gagal :)
***
KALAU BENER-BENER SAYANG, COBA PERJUANGIN. TAPI KALAU SAYANG NYA CUMA MAIN-MAIN, MENDING STOP SAMPAI DISINI!
#CeritaKehidupan10
Nantikan Cerita Kehidupan #TheSeries ,, yang akan diangkat dari kisah nyata seseorang yang tidak menginspiratif kita semua :(
Tapi asli ieu mah, beliau sudah mengirimkan email kepada saya. Dan beliau juga setuju kalau ceritanya di share di blog ini. :)
Segala nama, tempat dan lain-lain akan disamarkan, jadi, pengirim atau orang yang menceritakan cerita ini akan aman ditangan saya. Anjir :(
Sekian dulu ahh cerita hari ini :) Cuss!
----------SEKIAN DAN TERIMA KASIH----------
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon