Inginku Sudahi Saja

Rasanya berat ketka aku harus melakukan aktivitas yang tidak ada kepastian seperti ini. Disisi lain aku senang melakukannya tapi aku tak bisa seperti ini terus.


Sebenernya aku pengen udahan aja dari keadaan yang kayak gini-gini terus. Jujur aku udah gakuat menjalani ini semua, udah gak sama kayak dulu lagi. Udah berubah dan aku gabisa ngikutin perubahan itu. 

Aku memegang salah satu akun fansbase artis yang sekarang perlahan-lahan karirnya menanjak menuju tangga karir paling tinggi. Kini dia sedang berusaha untuk terus melangkah agar bisa berada di puncak.  

Tetapi, aku pernah merasa kecewa oleh dia. Aku tidak akan sebut dia siapa dan apa nama akun fansbase ku ini. Karena in terlalu berbahaya untuk karir nya dia. Aku tidak bermaksud menjelekan dia juga, aku hanya ingin mencurahkan kekecewaan ku saja karena gaenak kalau dipendem terus kayak gini. 

2 tahun lalu, aku kepincut sama akting nya dia di televisi. Karena dia punya karakter yang beda dan aktingnya juga natural, bagus dan lucu juga.  

Disitu aku ingin mengenal dia lebih dekat dan aku merasa kesempatan itu sangat terbuka lebar karena melihat penggemarnya dia juga masih sedikit dan followers instagramnya juga masih sedikit. Kemungkinan besar aku akan di respon oleh dia kalau aku bisa menarik perhatian dia dengan cara aku membuat akun fansbase. 

Setiap hari aku mengedit foto atau video dirinya yang sedang berakting, aku mendapatkan foto itu dari instastories akun instagramnya ataupun dari instagram teman-teman artis lainnya. Dan aku juga mencari video-video dirinya di youtube. 

Karena Sinetron nya setiap sudah tayang akan ada di youtube, jadi aku setiap hari pantengin youtube channel nya televisi itu biar gerak cepat. 

Dipostingan pertama aku, aku berhasil menarik perhatiannya dia dan postingan aku pun langsung mendapatkan like dan komen dari dia. Gak nyangka secepat itu. 

Setelah itu peluang lainnya semakin terbuka. Akun ku pun di follback oleh dia, enak banget kalau udah di follback. Setiap postingan dan stories yang sudah aku buat selalu saja dilihat dan di like oleh dia. Aku berhasil mendapatkan perhatiannya. 

Setelah beberapa bulan berlalu, aku pun mendapat pesan DM dari akun dia. Dia menanyakan nomor whatsapp ku. Omaygat! Aku terkejut ada apa? Aku deg-degan gak karuan, apakah ini sebuah kesempatan besar untuk bertemu? 

Kata dia, mamanya minta nomor whatsapp ku untuk menanyakan sesuatu. Yasudah aku berikan saja nomor whatsapp ku dan berharap mamanya dia menghubungi ku. Ini akan menjadi sebuah kesempatan besar dalam hidupku bertemu dengan artis. 

Setelah beberapa hari dari kejadian itu, aku tak kunjung mendapatkan whatsapp dari mamanya. Apakah ini cuma prank? Sengaja membuat aku bahagia tapi hanya tipuan? Ahh gak mungkin juga sih.  

Tepat 1 minggu setelah itu, aku memutuskan untuk berangkat ke lokasi syuting nya dia dengan harapan aku bisa bertemu dengan dia dan mamanya dan menanyakan ada maksud apa dia meminta nomor whatsapp ku? 

Ngga mungkin tiba-tiba minta dong kalau tidak ada kepentingan. Aku merasa dia ingin mengenal lebih dekat dengan aku. Tapi itu cuma perasaanku aja sih, apa aku yang kegeeran gatau juga. Intinya aku seneng banget hari ini aku bisa menyempatkan waktu untuk bertemu dengan dia. 

Ratusan kilometer sudah aku tempuh untuk menuju lokasi syutingnya dia. Bela-belain berangkat dari rumah jam 6 pagi sampai disana jam 11 siang. Ehh ternyata proses syuting disana sudah dimulai. 

Entah dari jam berapa syuting nya dimulai tapi ketika aku datang kesana, banyak orang yang sedang melihat proses syuting juga dan aku merasa tidak nyaman jika berada di kerumunan banyak orang seperti ini. 

Tapi aku memutuskan untuk terus berkeliling sambil melihat-lihat sekitaran lokasi syuting sambil memperhatikan, ohh seperti ini toh syuting itu. Ribet juga yah dan untuk menyelesaikan satu scene butuh beberapa kali take dan beberapa kali perubahan pengambilan kamera. Ribet banget pokoknya. 

Tapi aku masih belum melihat dan bertemu dengan dia, mungkin giliran dia syuting bukan sekarang. Yasudah aku tunggu saja disini dan mencoba mengirimkan pesan di DM instagramnya beharap dia membaca pesan ku ini. 

***  

Hari semakin sore dan aku masih belum bertemu dengan dia. Tak lama kemudian aku melihat dia baru saja keluar dari ruangan makeup sambil berjalan menuju ke arahku. Dia fokus membaca naskah sambil berjalan sendirian. 

Mungkin dia akan take scene disekitar sini, aku menghampiri dia dan memanggil dia. 

Aku memanggil. 

Dia melihat ke arahku. 

Aku berbicara dengan sangat gugup karena aku gak nyangka bakalan bisa bertemu seperti ini. 

Aku mencoba berbicara dengan sangat pelan dan tidak terburu-buru, aku memperkenalkan diriku dan menjelaskan kalau aku yang dulu dia DM di instagram. 

Dia bengong sebentar. Mengingat. 

Lalu dia ingat dengan DM itu. 

Dan dia pun mengajakku untuk melihat dia syuting. 

Arghh seneng banget, aku pun berjalan di belakang dia, mengikuti dia untuk mulai syuting. Aku belum berbicara lagi sama dia karena dia fokus membaca naskah sambil berjalan. 

Didepan sudah banyak kru yang sudah menunggu untuk memulai syuting. Dan disana juga aku bertemu dengan kakaknya, sudah menunggu. 

“Bang kenalin ini kak Riki. Yang waktu itu mamah ceritain.” 

Hah? Emang mamanya cerita apa tentang ku? Kan kita belum pernah ketemu sebelumnya. 

“Halo bang, kenalin aku Riki.” 

Kita berkenalan. 

Dia pergi meninggalkan aku dan kakaknya dan diapun memulai syutingnya. 

Aku melihat dia syuting dari jarak yang sangat dekat, aku berada tepat dibelakang sutradara yang memimpin proses syuting ini. 

Gak nyangka, aku bisa sedeket ini melihat dia syuting. Selama ini aku cuma bisa melihat dia di instagram. Ternyata aslinya dia juga baik dan ramah. Dia juga tidak segan untuk cium tangan ketika tadi pertama bertemu. Padahal dia kan artis ya tapi dia menghormati orang yang lebih tua dari dia. Woyy tapi aku ga setua itu sih 🙁  

Setelah dia selesai syuting, dia langsung menghampiriku dan mengajakku untuk bertemu dengan mamanya. Tapi sebelum itu, aku pun meminta foto dengan dia, aku tidak mau melewatkan momen ini hehehe. 

Kita pun berfoto.

Lanjut untuk bertemu dengan mamanya. 

Aku pun bertemu dengan mamanya, aku memperkenalkan diriku dan menjelaskan maksud kedatangan aku kesini mau apa. 

Aku pun mulai bercerita sedikit-sedikit dengan perasaan yang sangat gugup dan segan. Aku menghormati orangtuanya dia karena dia bukan orang biasa. Dia artis. 

Aku memandang dia orang yang kasta nya lebih tinggi dariku, makanya aku merasa segan. Meskipun aku diingatkan sama mamanya untuk tidak usah gugup santai aja, tapi tetep aja aku merasa gugup karena rasa segan itu. Aku gabisa menganggap dia setara biar gak gugup. 

Dan ketika aku membuka hp untuk menunjukkan akun fansbase ku, ternyata pesan ku di instagram tadi sudah dibalas oleh mamanya. Mamanya mengirimkan lokasi dia berada. Aduh aku daritadi ngga buka hp sih soalnya fokus lihat yang lagi syuting. 

Aku pun menawarkan diri untuk membantu mengeditkan video youtube nya dia yang baru saja dia buat. Subscriber nya masih sedikit dan dia juga masih jarang membuat konten. 

Mamanya menerima tawaran ku dan akan menghubungi ku kembali jika dirasa membutuhkan bantuanku 

Aku ikhlas ingin membantu dia berkembang di dunia per-youtuban, tidak mengharap mendapatkan pundi-pundi dari membantu dia. Aku hanya ingin melihat dia bisa berkembang dan aku juga berusaha agar aku bisa lebih dekat dengan dia. 

***  

Beberapa bulan setelah itu. Dengan ketekunan dan kegigihan ku. Perjuangan ku membuahkan hasil. Setiap hari aku mengedit foto dan video dia dan selalu mendapatkan perhatian dari dia. Dia memperhatikan detil-detil hasil editan ku. 

Karena syuting sinetron nya juga sudah selesai dan dia belum mendapat callingan syuting lagi, dia memutuskan untuk membuat konten-konten youtube sederhana dirumah. 

Aku dihubungi oleh mamanya dan ditawari untuk menjadi asisten nya dia. Omaygatt mimpi apa aku semalam tiba-tiba dapat telpon kayak gini. 

Mamanya bilang, kalau bisa besok datang kerumahnya untuk membicarakan hal ini.  

Okee, aku memutuskan untuk datang agar bisa membicarakan ini dengan pasti dan bukan prank 🙁  

Perjalanan ku tempuh kurang lebih 5 jam menggunakan motor. Dengan 2 kal istirahat karena jauh banget gays, aku bela-belain untuk bisa ketemu lagi dengan dia. 

Udah lama juga sih aku ga ketemu sama dia rasanya kangen banget.  

Tiba lah aku disana, aku dijamu dengan sangat ramah. Aku sedih bahagia rasanya pengen nangis, padahal aku cuma orang biasa yang dia kenal dari sosial media tapi kok dia ramah banget 🙁 

Aku diberi hidangan ringan, disuguhi minuman kemudian aku diajak makan bareng di satu meja makan. Terharu aku tuh. 

Setelah ngobrol-ngobrol santai, mamanya mengalihkan pembicaraan ke topik yang serius. 

“Riki mau ga kalau jadi asisten?” 

“Mau banget tante, kalau di ijinin Riki siap jadi asisten.” 

“Tapi Riki jauh, ya, rumahnya, gimana.” 

Iya sih, ini yang jadi permasalahannya, rumahku sangat jauh dan kemungkinan besar aku tidak bisa setiap saat mendampingi dia kemanapun dia pergi. Kan asisten harusnya kayak gitu. 

Kemudian mamanya menawarkan aku untuk jadi editor saja. 

Aku sih tidak keberatan mau di tawarin jadi apapun, yang penting aku bisa berada dibelakang dia untuk membantu bagaimanapun caranya.  

Aku pun pulang karena hari sudah semakin sore. 

***  

Dari situ aku tidak pernah mendapatkan kabar lagi dari mamanya, dari dia juga. Mungkin tugasku untuk membantu dia sudah selesai. 

Tapi tak lama, beberapa hari kemudian dia mendapatkan callingan syuting lagi. Dan dia sudah membuat beberapa video vlog untuk di edit. 

Dia meminta bantuan aku untuk mengeditkan video nya. Aku pun bersemangat dan sangat senang, aku langsung mengerjakan video itu. 

Selama ini, aku sudah membantu mengeditkan video dia lebih dari 40 video. Sekarang youtube nya dia sudah sangat ramai dan subscriber nya dia bertambah sangat cepat. Aku senang meskipun namaku tidak pernah dimasukkan kedalam credit video-video tersebut. 

Aku merasa seperti anonim dan merasa tidak dihargai sih, apa aku nya yang baperan? Entahlah, aku iri aja sama orang lain yang suka nyantumin nama editor nya di setiap ending video. 

Meskipun itu adalah kebahagiaan seorang editor tapi mau gimana lagi.  

Dia hanya mengucapkan terima kasih setiap videonya sudah selesai aku kerjakan, kemudian dia menghilang.  

Ketika aku chat pun dia lebih banyak read doang. Seenggaknya ada percakapan lah, ada basa-basi gitu. Dia ngehubungi aku cuma pas ada editan doang, kalau gaada editan ya engga komunikasi.  

Aku mantau kabar dia lewat instagramnya aja deh. 

***  

Setelah menyelesaikan kurang lebih 40an video dia, aku dihubungi lagi oleh mamanya untuk membantu menjadi admin instagramnya dia. 

Mamanya udah ngga sanggup untuk memegang akun dia sendirian karena semakin hari followers nya semakin bertambah dan interaksi di instagramnya dia semakin ramai.  

Aku diberi kepercayaan untuk memegang akunnya dia, aku bebas melakukan apa aja termasuk membuat stories instagram, membalas DM dari penggemar, membalas komentar, menyukai postingan penggemar dan lain-lain. 

Omaygat, perjalanan ku menjadi seorang penggemar sudah sangat jauh. Mungkin ini terlalu jauh buat aku karena sebelumnya aku gapernah menyangka sejauh ini.

Aku pun melakukan tugas itu. Aku mencoba membuat editan-editan yang menarik untuk diposting di instagramnya dia. Aku ingin sekali memasukkan nama ku disetiap akhir video tapi aku merasa tidak enak dan takutnya malah mendapat komplain dari mamanya yang sering memantau instagramnya dia.

---

Suatu waktu pernah kejadian juga seperti itu.  

Aku mengedit video dia yang menurutku itu adalah hasil editan ku yang terbaik selama ini. 

Tidak lama setelah aku memposting nya di instagram fansbase, aku mendapat chat dari mamanya. 

Ternyata mamanya mau video hasil editan ku itu. Yaudah aku kirim aja tuh video nya.  

Katanya untuk dipost di instagram nya dia. Wahh pasti bakal ramai nih penggemarnya dia yang akan follow akun fansbase ku. 

Setelah video nya dikirim, mamanya komplain. “Ada ga video yang gaada watermark nya?” 

Ternyata mamanya gamau video yang ada watermark nya. Kenapa? 

Aku pun menjawab, gaada tante soalnya udah terlanjur ada watermark nya. 

Aku sengaja membuat watermark seperti itu untuk menandakan bahwa video-video itu hasil karya ku. Jadi ketika ada yang repost oleh akun fansbase lain, tetap karya itu milikku karena terpampang jelas nama pengedit nya. 

Dan akhirnya, Mamanya tidak jadi memposting video ku itu. Kenapa watermark ini menjadi sebuah masalah? 

Dari sinilah aku merasa kalau aku tidak dihargai, aku sebagai seorang editor merasa karyaku tidak dihargai.

---

Itulah alasaku tidak pernah memasukkan namaku di akhir video yang sudah aku kerjakan. Aku takut kejadian seperti itu.

Aku pun tetap menjadi anonim dibalik akun instagramnya dia.

Aku ga nyangka bisa memegang akun nya dia. Dengan 200ribuan followers dan notif yang setiap menit masuk. HP ku sampai terasa berat karena notif yang masuk tidak berhenti-berhenti.

***

1 Bulan sudah aku memegang akun nya dia. Aku pun diundang untuk datang lagi kerumahnya dia oleh mamanya. Karena dia sedang tidak ada syuting jadi ada banyak waktu luang dia habiskan di rumah.

Aku pun sudah memberikan kabar kalau aku akan pergi mengunjungi rumah dia tetapi tidak terburu-buru karena aku tau dia sedang tidak ada job.

Aku mempersiapkan sesuatu untuk ku berikan kepada dia meskipun ini bukan barang mewah sih, aku berencana untuk memberikan smarwatch kepada dia. Karena dia waktu itu pernah cerita kalau smartwatch dia hilang.

Jadi aku mau kasih ini untuk gantiin smartwatch dia yang hilang.

Tetapi 1 hari menuju hari H aku akan berangkat kerumah dia, aku mendapat kabar dari mamanya kalau besok dia ada calingan reading untuk projek baru. Dan mamanya menyarankan aku untuk menunda dulu aku datang kesana.

Yaudah, mau gimana lagi. Namanya janjian sama artis pasti susah sih ngatur jadwal nya.

Beberapa hari setelah gagal nya aku berangkat kerumah dia, tiba-tiba ketika aku buka instagramnya dia muncul notif “Anda telah keluar dari akun ini, mungkin seseorang telah mengubah kata sandi anda.” Ada apa lagi ini?

Aku pun panik dan menanyakan hal ini kepada mamanya, ternyata mamanya memang sengaja mengganti passwordnya dia karena mamanya mendapatkan notifikasi ada aktivitas login yang mencurigakan makanya mamanya buru-buru mengganti passwordnya dia.

Tapi aku merasa ada yang janggal dan curiga, mungkin mamanya memang sudah ingin mengakhiri aku untuk memegang akun nya dia tapi mamanya merasa tidak enak untuk berbicara.

Makanya mamanya membuat semuanya seolah-olah kejadian seperti itu. Tapi entahlah apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya menduga-duga saja.

Aku pun diberi lagi password yang baru oleh mamanya tapi aku menolak dengan baik. Aku memberikan alasan aku juga tidak bisa setiap waktu cek instagram nya dia.

Setelah itu, menghilang lah kabar dia. Aku tidak pernah mendapat kabar-kabar dari dia lagi. Lewat whatsapp ataupun DM instagram.

Aku mengirim pesan pun hanya di read doang. Aku merasa dia sudah mulai tidak nyaman dengan kehadiranku.

Aku hanya memantau nya lewat instagram saja, melihat dia membuat postingan apa dan sedang dimana. Aku hanya ikut mengomentari seperti para penggemar yang lainnya – berkomentar dan tidak pernah dibalas.

2 tahun bukan waktu yang sebentar untuk aku memberikan support kepada dia, apalagi disaat dia sedang tidak ada callingan syuting. Rata-rata penggemar mulai menghilang ketika dia tidak ada kegiatan syuting karena penggemar juga merasa jenuh feed instagram nya itu lagi itu lagi, gaada update aktivitas lain.

Aku pun memutuskan untuk mulai merenggangkan aktivitas ku di akun fansbase. Aku mulai mematikan notifikasi instagram agar tidak setiap waktu menerima notifikasi di akun fansbase. Aku juga mulai merenggangkan waktu postingan ku, yang semula aku posting setiap hari kini hanya 5 hari sekali bahkan 1 minggu sekali.

Dibulan September 2019 aku melihat feed instagramnya dia, ternyata dia baru saja mendapatkan callingan syuting film yang akan tayang di tahun 2020.

Aku ikut senang dan akupun memberikan dukungan dia lewat komentar di postingan nya dia. Aku memberikan semangat dan doa agar proses syutingnya bisa berjalan lancar.

Di akhir tahun 2019, aku mendapatkan pesan dari mamanya. Setelah sekian lama aku tidak mendapatkan kabar dari mamanya dan dia. Kini aku mendapat pesan lagi, ditengah malam.

Aku diajak untuk datang ke premier film yang sudah dia kerjakan waktu itu.

Tapi aku tidak bisa datang karena lokasi nya sangat jauh – ada di ibukota.

Aku menghormati undangan mamanya untuk hadir, aku pun ingin sekali hadir tapi jarak dan waktu yang tidak memungkinkan.

Aku pun sudah mulai jarang memposting di akun fansbase, kalau tiba-tiba aku datang bakalan malu banget sih. Gapunya muka aja.

***

Di awal tahun 2020 aku memutuskan dengan sepenuh hati untuk pergi meninggalkan akun fansbase. Aku memutuskan untuk tidak login lagi disana, tidak membuat postingan lagi disana dan tidak mengedit-ngedit video nya lagi untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Tetapi aku tetap memantau dia menggunakan akun fake ku. Aku juga masih sempat menonton film terbaru nya dia. Meskipun dia tidak tau karena aku tidak memberi tau dia. Hehehe.

Januari-Februari-Maret-April aku pergi.

Aku merasa sangat nyaman dan bisa menikmati hidup. Aku tidak terbebani oleh postingan-postingan itu. Biasanya setiap jam aku selalu membuka instagram fansbase untuk mengecek ada apa yang terjadi di beranda. Kini aku merasa nyaman karena tidak pernah membuka akun fansbase lagi.

Dulu aku selalu dibebani dengan postingan, dibebani dengan editan. Sekarang aku merasa lebih baik dan tenang karena aku sudah tidak berada disana lagi.

Aku berharap ada regenerasi fansbase. Mungkin waktu ku untuk berada disana sudah habis dan suatu saat nanti akan ada orang yang bernasib seperti ku. Tapi orang itu akan lebih baik dariku.

Dari segi komunikasi, dari segi editing, dari segi segalanya pasti ada yang lebih baik dariku. Ada yang lebih menarik perhatian ketimbang aku.

Dan kini aku memutuskan untuk berhenti tanpa sepengetahuan dia. Tidak ada standing ovation, tidak ada penghormatan terakhir, tidak ada ucapan terima kasih dan maaf yang terakhir kali nya dari dia kepada ku.

Tapi aku mau ucapin terima kasih sama dia, sama mamanya dan kakaknya yang sudah memberikan aku kesempatan untuk berada di industri ini.

Aku jadi tau kegiatan sehari-hari seorang artis meskipun dari jarak jauh, tidak secara langsung menemani.

Aku jadi mendapatkan pelajaran dari kamu, aku mendapat pengalaman dari kamu. Aku ucapin terima kasih banyak karena udah kasih aku kesempatan untuk bantuin kamu meskipun masih banyak yang kurang yang aku kerjakan. Maaf aku belum bisa kasih kamu yang terbaik.

Tapi aku berharap, semoga tali silaturahmi kita tidak terputus sampai disini. Aku hanya pergi dari sisi penggemar tapi aku berharap kita masih bisa bersilaturahmi sebagai teman atau rekan.

Aku juga akan selalu memberikan dukungan kepada kamu meskipun sosok aku bukan sebagai penggemar lagi, tapi sebagai teman.

Aku akan selalu ada kalau kamu membutuhkan tapi bukan sebagai penggemar tapi sebagai teman. Sebagaimana teman yang selalu membantu temannya ketika membutuhkan.

Aku tidak pernah marah dan kecewa sama kamu, sama sifatmu. Aku maafkan dan maklumi semua itu karena aku juga tau, kamu sibuk dan pasti tidak bermaksud begitu kepada ku.

***

Sampai jumpa lagi di lain waktu yaa, pesanku, kamu tetap rendah hati dan carilah ‘orang’ yang lebih baik dari aku, yang bisa kamu andalkan untuk membantu kamu.

Sukses terus. Teruslah melangkah kedepan, penggemar mu akan terus menyokong mu dari belakang agar kamu tidak terjatuh. *khie757