Balanja yuk di toko abdi, via BukaLapak
Hallo gays! Bertemu lagi dengan saya seorang penulis baper yang tidak tahu arah jalan pulang, aku tanpamu butiran debu.
Alhamdulillah, sekarang aku sudah mulai menemukan kemana arah masa depanku. Sekarang aku memutuskan untuk berdagang dahulu. Coba-coba lah, siapa tau untungnya besar, atau mungkin untungnya setara dengan gaji karyawan swasta. Hmmm.
Untuk sementara ini, aku mulai berdagang aksesoris hape, ya walaupun belum komplit. Dan juga jualan pulsa, kuota isi ulang, bayar PPOB (PLN, BPJS dan TELKOM).
Alhamdulillah sampai saat ini baik-baik saja, hanya saja kadang suka kecewa kalau ada pelanggan yang komplen.
Padahal sebelum dijual, barang-barang yang saya jual sudah di test dan dicoba satu persatu, sehingga kemungkinan barang yang rusak pun akan berkurang. Tapi tetap saja, komplen itu masih terus ada.
Bahkan, sebelum dibeli pun, pelanggan sudah men-test nya sendiri. “Ok, saya ambil barang ini.” Kata pelanggan, kemudian dia memberikan uang pembayaran. Sehingga transaksi pun dianggap selesai.
Tapi, ketika barang sudah sampai dirumah pelanggan, mungkin terjadi kerusakan dan membuat barang tersebut menjadi berbeda seperti awalnya.
Keesokan hari nya, si pelanggan ini datang dan menjelaskan bahwa barang yang saya jual ini sudah rusak.
Saya heran, kok bisa? Padahal dia sendiri yang memilih ingin barang tersebut, terus dia sendiri juga yang test bahwa barang tersebut bagus dan dia tertarik untuk memboyongnya.
Jika kerusakan terjadi dirumah pelanggan, itu bukan lagi tanggung jawab kami. Segala kerusakan sudah milik tanggung jawab pelanggan. Karena kami (penjual) tidak tahu menau apa yang terjadi dengan barang itu selama dirumah pelanggan.
Kami (penjual) tidak langsung menerima barang untuk ditukar dengan yang baru. Kami harus menyelidiki nya terlebih dahulu. Dengan proses penyelidikan yang sederhana saja.
Siapa tau kerusakan terjadi akibat ulah pelanggan juga.
***
Berdagang, ada susah dan ada senang nya. Senang nya ya kalau banyak pelanggan yang datang ke tempat jualan kita. Walaupun hanya sekedar melihat-lihat dulu, mereka semua akan menjadi sarana promosi yang baik dengan cara dari mulut ke mulut.
Jangan ragu dan terus berusaha menjadi lebih baik, semoga bisa menjadi pedagang yang jujur. Kejujuran nomor satu, keuntungan mah nomor dua saja. Insya Allah, kalau jujur rejeki melimpah dengan mudah.
*khie757
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon