Cerita Kehidupan #3 dengan judul
“Aku Pelarianmu.” Ieu carita lumayan menyentuh pisan kanu hate. Aya geuning
hate ayam, hate madura, hate sapi :( Sate koplok etamah!
Seperti biasa, mari kita edankeun
daks, carita urang nu ka 3 (tilu, tiga, three, telu,dll) :( ,, Please support
my work and say “You Shit Motherfucker, Man!” pada para pembajak! :( aing
gabisa bahasa Inggris brad :( Disimak Okey!
Sebelum ke cerita, harap siapkan
cikopi dan udud (buat kamu yang suka ngudud). Kalo kamu gasuka ngudud, ambilah
astor terus simpen di mulut kamu biar terlihat seperti udud :(.
***
Kela aya pengumuman heula. Yang mau
mengirimkan pendapat atau pesan atau amanat semenarik mungkin yah! Soalnya bakal
ada hadiah dari saya berupa pulsa! Pokonyamah kirimin via email rikiarya60@gmail.com
Siapa yang jawabannya paling
menarik, akan mendapat kan hadiah dari saya. Nanti akan saya posting di
postingan yang akan datang! :)
Periode ini berlaku dari tanggal
10 Juli 2016 sampai 31 Desember 2016 nanti. Jangan sampai ketinggalan!
Kamu bisa mengirimkan pendapat
dari Cerita Kehidupan #1 hingga seterusnya!
CeritaKehidupan #1 Cinta Terpendam
CeritaKehidupan #2 Kamu Benci Aku Tanpa Sebuah Alasan
Format pengiriman Email: Subject
diisi oleh judul cerita. Contoh: Cerita Kehidupan #1 Cinta Terpendam.
Untuk bagian isi, masukkan nama
dan nomer HP yang bisa dihubungi. Contoh:
Nama: Riki Arya S.
Nomor HP: 0812xxxxxxx
Menurut saya, pesan yang bisa diambil dari cerita ini adalah ...........
Nomor HP: 0812xxxxxxx
Menurut saya, pesan yang bisa diambil dari cerita ini adalah ...........
Seperti itu okey! Yang paling menarik mendapat hadiah dari
saya dan akan diposting dipostingan yang akan datang!
***
Okey, perkenalkan, namaku adalah
Doni. Sekarang aku duduk dibangku.
Pasti kalian pada ngomong “Nya
heeh atuh diuk mah dibangku!” :( tapi kalem, ieu carita can beres brad :(
Aku duduk di bangku SMA kelas 3.
Aku punya seorang kenalan cewek,
yang aku kenal sejak dia masuk ke sekolah ini. Sekarang dia sedang dekat dengan
saya.
Ijinkan saya memperkenalkan
seorang cewek ini, dia adalah Amanda. Seorang wanita yang aku sayang baru-baru
ini.
Kami sudah saling kenal sejak
sekitar 2 tahun yang lalu. Kami sudah sangat lama saling kenal. Tapi hubungan
kami tidak lebih dari sebatas teman.
Akhir-akhir ini, saya sering ketemu
dengan Amanda, dan tiba-tiba saya juga jadi suka sama dia. Saya mencoba untuk
berpedekatean pada Amanda.
Tapi saya mendengar kabar, bahwa
Amanda sedang suka sama seseorang yang bernama Julio. Julio adalah ketua ekskul
basket di sekolah saya. Orangnya ganteng, putih, tinggi pula. Lebih tinggi 40
CM dari saya :(.
Wajar saja bila Amanda menyukai
seorang pria yang tinggi dan hoby olahraga, tidak seperti saya yang hoby nya
hanya bermain COC :( walaupun masih Town Hall 4, wajar masih pemula :(
Hari demi hari, saya mengusahakan
untuk menemui Amanda. Karena kelas saya dengan Amanda berbeda, kadang-kadang
saya suka menunggu didepan kelasnya ketika jam istirahat.
Lalu mengajak nya ke kantin, biar
bisa jajan bareng.
“Doni, kamu ngapain nongkrong
didepan kelas aku?” Amanda bertanya kepada Doni.
Doni: “Engga apa-apa kok, Da,
cuman lagi nungguin kamu aja.”
Amanda: “Emang nungguin mau
kemana?”
Doni: “Mau ngajak kamu ke kantin
bareng, mau?”
Amanda: “Boleh boleh, hayu cus!”
Doni dan Amanda segera bergegas
menuju kantin untuk meluangkan waktu istirahat mereka bersama-sama. Tapi ketika
sedang duduk didepan kantin, tiba lah si Julio ngelewat didepan kami – saya dan
Amanda.
“Liat deh, Don, si Julio itu
hebat banget ya!” Amanda terkagum.
“Engga ahh, Da, dia biasa aja.”
Doni cuek.
Amanda: “Wush, kamu ini. Dia itu
hebat, Don, dia udah ngebawa sekolah kita juara di beberapa ajang perlombaan
bola basket! Makanya aku pantes dia sebut hebat!”
Tapi Doni tidak setuju, ketika
Amanda menyebut Julio sebagai pria yang hebat. Tapi Doni tidak menentang
perkataan Amanda, dan Doni malah nambulan cangkang koaci :(
Amanda: “Don, kamu kok nambulan
cangkang koaci sih? Kamu mau koaci lagi?”
Doni: “Engga, engga, Da, ini
kirain koaci nya masih ada, ehh ternyata tinggal cangkangnya :(“
Amanda: “Hahaha, kamu ini ada-ada
aja.”
Hubungan Saya dengan Amanda
memang dekat, tapi Amanda menganggap saya hanya sebatas teman, saya sudah 2
kali mencoba menembak dia. Tapi jawaban yang dia berikan masih sama. “Kita
temenan aja ya.” Itu sakit! :(
***
Tiba lah suatu hari, Amanda
berpapasan dengan Julio. Dan Julio menyapa Amanda dengan tiba-tiba, Amanda
terkaget dan dia hanya bisa bengong karena cowok yang dia sukai ternyata ada di
hadapannya.
Julio: “Amanda kan?”
Amanda: “Iya aku, Amanda, Julio
aku, ah em aa ee,” Amanda gugup tidak bisa berkata-kata.
Julio dan Amanda memang tidak
satu kelas, Julio juga sepertinya memberikan kode kepada Amanda bahwa Julio
juga ingin lebih kenal dan lebih dekat dengan Amanda.
Julio: “Kamu mau kemana?”
Amanda: “Aku mau ke kantin, kamu
mau kemana?”
Julio: “Aku mau ke kelas, tapi
gajadi deh. Aku mau ikut kamu ke kantin, boleh ga?”
Amanda: “Ohh, boleh boleh, boleh
banget, Jul!”
Amanda sangat bahagia, karena dia
bisa jalan bareng ke kantin bersama orang yang dia suka – Julio.
Ketika tiba dikantin, Amanda
melihat saya dengan teman-teman sedang nangkring. Biasalah anak cowok, kalo
dikantin suka nangkring.
Amanda: “Nih, Don, kenalin temen
baru aku. Julio.”
“Hah? Jadi sekarang Amanda udah
mulai deket sama si Julio itu?” Gumam saya dalam hati.
Doni: “Ohh iya, aku Doni.” Saya
kenalan dengan Julio dengan sangat terpaksa.
Saya melihat, si Julio itu
seperti sedang berpedekate dengan Amanda. Ini berasa tidak adil! Saya harus
bertindak kalau seperti ini.
***
Sekitar satu minggu setelah kejadian
itu – saya berkenalan dengan Julio. Saya mendengar kabar bahwa Julio sudah
menembak Amanda. Dan Amanda pun menerima cinta nya Julio, ya jelas lah Amanda
emang udah suka sama Julio.
“Si Julio dengan mudah menembak
Amanda, dan Amanda menerima nya gitu aja?” Gumam saya dalam hati.
Hingga pada malam sekitar pukul
19.00. Amanda menghubungi saya lewat SMS.
“Don, kita bisa ketemu ga? Ada
yang mau aku obrolin nih.”
Saya membaca SMS dari Amanda
dengan isi seperti itu. Sepertinya ada sesuatu yang penting banget buat di
obrolin antara saya dengan Amanda. Saya pun langsung membalas SMS dari Amanda
itu.
“Bisa bisa, Da. Kapan dan dimana
nih?” Saya membalasnya dengan cepat.
“Kalo bisa sekarang sih, di taman
deket alun-alun kota aja, Don.”
Saya langsung bergegas menuju
alun-alun kota. Dengan penuh semangat, saya tancap gas motor ini agar segera
sampai di tujuan.
Saya menunggu sekitar 10 menit,
dan akhirnya Amanda tiba juga. Amanda langsung membuka percakapan.
Amanda: “Don, aku mau minta
pendapat kamu.”
Saya punya perasaan tidak enak,
“Wah pasti Amanda bakal curhat nih.” Gumam dalam hati.
Doni: “Emm, minta pendapat apa,
Da?”
Amanda: “Bentar lagi kan Julio
ulang tahun, aku pengen ngasih hadiah sama dia. Biasanya kalo anak cowok suka
hadiah apa, ya?”
Whats? Si Julio bentar lagi ulang
tahun? Terus Amanda minta pendapat ke aku? Apa-apaan! Ini berasa gaadil!
Ya, dengan berat hati dan sebagai
teman yang baik juga. Saya memberikan saran dan pendapat kepada Amanda.
Doni: “Da, biasanya anak cowok
kayak Julio itu sukanya dikasih kejutan. Kamu pura-pura aja marah sama dia,
terus pas dia udah mulai kesel kamu kasih kejutan sama dia, jangan lupa ajak
temen-temen nya juga biar meriah.”
Amanda: “Boleh juga tuh, Don.
Makasih ya pendapatnya.”
Doni: “Iya, Da, sama-sama. Kamu
gabakal ngajakin aku gitu?”
Amanda: “Emm, ntar aku ajakin
deh, ntar aku kabarin kamu lagi aja ya!”
Doni: “Iya siap, Da!”
Ini kayak cerita cinta segitiga.
Aku suka sama Amanda, dan Amanda malah jadian sama Julio. Aku yang lebih awal
deket sama Amanda, aku yang lebih awal kenal sama Amanda. Tapi Amanda malah
jadian dengan Julio yang baru deket dan baru kenal dengan nya.
Dengan berat hati, saya harus
segera membuka pintu hati buat cewek yang lain. Kalau saya terus meratapi
Amanda, saya bisa jomblo terus.
***
Setiap ada masalah, Amanda selalu
saja meminta pendapat dan saran kepada saya. Saya seperti menjadi tempat curhat
nya dia.
Tapi ketika Amanda sedang tidak
ada masalah dengan Julio, dia tidak pernah sekalipun menghubungi atau menemui
saya – tanda ucapan terima kasih sudah memberi pendapat kepada Amanda.
Dan saya mulai merasa, bahwa saya
hanya menjadi pelarian Amanda saja. Yang dihubungi ketika saya dibutuhkan oleh
Amanda.
Tapi kalau saya tidak dibutuhkan,
saya tidak pernah dihubungi oleh dia.
Hubungan pertemanan saya dengan
Amanda juga tidak sedekat dulu, sekarang paling kalau ketemu pas Amanda curhat
doang. Gapernah sesering waktu Amanda belum kenal dengan Julio.
Aku udah kaya pelarian kamu. Aku
juga berpikir “Aku gabisa kayak gini terus, aku gabisa Cuma jadi pelarian kamu
aja.” Liat aja nanti, suatu saat kamu bakal ngerasain apa yang aku rasain.
Hargai orang yang hari ini mencintaimu, karena kamu akan merasa
kehilangannya ketika dia sudah tidak mencintaimu lagi.
***
Punya pesan moral versi kamu
sendiri? Segera berikan pendapat kamu tentang cerita ini ke rikiarya60@gmail.com dengan semenarik
mungkin!
Kamu bisa dapet hadiah berupa
pulsa dari saya! Yang paling menarik, yang berpeluang mendapatkan hadiah! Ayo
segera ikutan, sebelum kehabisan! Cusss!
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon