Cerita Kehidupan #5 Maaf, Kita Temenan Aja




Kembali lagi di cerita aing guys! Udah lama ga update cerita, lagi sibuk nyari pokemon, ehh lagi sibuk PKL ketang :(

Cerita Kehidupan #5 kali ini berjudul “Maaf, Kita Temenan Aja.” Nyess anjis kanu hate, pasti diantara kalian pernah ada yang ngalamin kaya gini kan? Aing mineung! :(

Kata-kata yang biasa urang ucapkeun adalah ‘mari kita biasakan ritual dengan ninyuh cikopi atau nyendeut isnot (dudud).’ Karena maca cerita ini tidak akan lengkap jika tidak ditemani mereka, komo tidak ditemani oleh seseorang yang ada di hati mu mah, sepi :(

Mari kita edankeun daks, Please Support Karya Aing and say “Kabogoh maneh jiga wadah oli samping RX-KING!” Simak ya guys! :(

Tepat seminggu yang lalu kejadian itu terjadi. Saya merasa perjuangan selama ini hanya sia-sia dan tidak berarti bagi dia.

Perkenalkan, nama saya adalah Jackie. Panggil saja “Jack” atau “Jek”. Sekarang ini, hati saya sedang tidak karuan karena baru saja mengalami kejadian yang tidak mengenakkan.

Kejadian itu adalah pas saya mau ke wc, mau modol ternyata di wc ada tai yang ngambang. Atuh mood aku buat modol teh langsung hilang dan tidak jadi karasa mules na :( ehh engga ketang.

Cerita sebenarnya mah adalah mendengar kata-kata yang sangat horror, “Maaf, kita temenan aja.” Anjiss, raheut kanu manah :(

Udah sekitar 3 bulan, saya deket sama seorang cewek yang bernama Ayu. Dari dulu sih kita udah deket tapi cuman sebatas teman.

Tapi aku pengen ada hubungan yang lebih dari sebatas teman di antara kita. Anjis kata-kata aing jiga Mario Teduh :(

Aku memutuskan untuk mendekat dan lebih dekat kepada Ayu, hingga tak-tak saya paadek dengan ­tak-tak Ayu.

Ayu: “Jek, ai sia kenapa ih? Kok pa-antel gini? :(“

Jackie: “Engga kenapa-napa kok, Yu :(“

Ayu heran dan dia menghiraukan saja perilaku si Jackie yang aneh itu. Ayu pun ngaleos pergi.

“Sepertinya Ayu tidak memiliki perasaan pada saya sama sekali, saya harus berusaha agar dia bisa mencintai dan menyukai saya.” Ujar Jackie dalam hati.

*** 

Keesokan hari nya, Jackie mencoba untuk mendekati lagi Ayu. Tapi kali ini, Jackie mendekati Ayu dengan cara yang dewasa, tidak kekanak-kanakan seperti sebelumnya :( 

Asa aneh weh si Jackie mah, ngadeuketan awewe teh ngadon di anteul-anteul keun eta tak-tak.  

Sungguh aneh lah si Jackie mah :( teu paham kana pola pikir na.

Jackie: “Ayu, lagi ngapain disini?”

Ayu sedang duduk di bangku taman, sambil membawa buku di tangannya. Kelihatannya sih lagi diem gitu, soalnya kayak yang baru pulang kuliah.

Ayu: “Lagi duduk-duduk aja, Jek. Soalnya cape juga pulang kuliah jalan kaki, jadi aku nyempetin dulu duduk disini buat istirahat sejenak.”

Jackie: “Mau aku beliin minuman ga, Yu? Aku kebetulan mau beli minuman nih.”

Ayu: “Emmm, boleh juga, Jack!”

Jackie langsung berjalan menuju tukang minuman, membeli 2 botol minuman dingin. Jackie sudah berhasil melakukan cara ini untuk mendekati Ayu.

Jackie: “Nih, Yu, minumannya!”

Ayu: “Iya, Jack, Makasih ya!”

Ayu langsung mengambil minuman dari tangan saya, dan kami meminum minuman ini bersama – di bangku taman dengan suasana yang sejuk.

Hati saya bisa lebih sejuk bila saya bisa memiliki Ayu, lebih sejuk dari rasa minuman ini dan suasana taman ini. Anjir baper :(

Ayu: “Jack, Jack! Kamu kenapa? Kok bengong gitu? Kayak lagi banyak pikiran?”

Jackie kaget, dia sedang melamun membayangkan tentang hubungan dia dengan Ayu jika sudah pacaran. Tiba-tiba Ayu bertanya kepada Jackie seperti itu. Pikirannya langsung buyar.

Ayu: “Jackie!?”

Jackie: “Ohh, ehh, engga, Yu, cuman lagi banyak hutang aja, ehh banyak tugas gitu, tugas kuliah.”

Ayu: “Hahaha, mikirin banyak tugas atau banyak hutang nih?”

Jackie: “Banyak tugas sama hutang, ehh naha jadi curhat gini?”

Ayu: “Hahaha, ketauan deh kamu banyak hutang!”

Saya dengan Ayu berbincang dan bercanda. Waktu begitu terasa cepat ketika saya berbincang dengan Ayu.

Dan sudah tidak terasa Waktu menunjukkan pukul 16.30, Ayu pun berpamitan dengan saya untuk pulang.

“Jack, aku pulang duluan yah!”

“Iya, Yu, hati-hati ya!”

Ayu langsung berdiri dari bangku lalu berangkat menuju rumahnya dan meninggalkan saya. Semakin jauh dan menjauh sehingga tidak terlihat lagi bungkuleukan Ayu :(

*** 

Setelah saya sudah dekat dengan Ayu, sekitar 1 bulan. Saya mulai memberanikan diri untuk mengajak Ayu makan malam.

Jackie: “Yu, kita mau makan dimana nih?”

Ayu: “Dimana aja deh, kan kamu yang ngajak.”

Akhirnya Jackie memutuskan untuk makan malam disebuah restoran yang tidak terlalu megah lah, sederhana gitu.

Ayu terlihat begitu senang, begitu juga Jackie. Karena Jackie bisa mengajak makan malam Ayu, jarang-jarang makan malam sama cewek yang disuka :(

Berbincang dan mengobrol seputar kejadian hari ini, dan mengobrolkan topik-topik lain juga. Ayu tertawa, Jackie juga tertawa.

Jackie menatap mata Ayu dalam-dalam, Jackie mulai mencintai dan menyukai Ayu sekarang. Tapi Jackie masih belum berani untuk mengungkapkan perasaannya.

Jackie masih berpikir dan masih memperhitungkan. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah Ayu akan satu perasaan dengan saya? Atau Ayu malah mempunyai perasaan lain kepada saya? Saya tidak tahu karena saya belum mencoba mengungkapkannya.

Dan tidak terasa, waktu menunjukkan pukul 22.00. Setelah makanan sudah habis dan saya juga sudah membayar bill. Saya langsung bergegas menyalakan motor untuk mengantarkan Ayu ke rumahnya.
Sesampainya dirumah Ayu;

“Makasih ya, Jack, malam ini.”

“Iya, Yu, sama-sama. Aku juga makasih ya, kamu udah mau nemenin aku malem ini.”

“Hahaha, iya, Jack, sama-sama.”

“Nanti kapan-kapan kita makan malem lagi yah?”

“Iya – iya.”

Jackie berharap, bisa mengajak lagi makan malam dengan Ayu. Tapi, tanpa banyak berfikir. Jackie langsung menyalakan motornya dan langsung berpamitan kepada Ayu untuk segera pulang kerumahnya.

*** 

Tidak terasa sudah bulan ke 2 Jackie mendekati Ayu. Jackie merasa, masa-masa pendekatan adalah masa yang paling indah. Jackie merasa, ingin terus seperti ini dengan Ayu – tidak ada status tapi romantis.

Hubungan seperti ini yang membuat Jackie bingung. Antara tidak ada status (alias hanya sebatas teman) tapi terasa pacaran. Atau harus berpacaran (walaupun bakal ada rasa yang tidak sama selama pendekatan).

Walaupun bingung, Jackie hanya harus menjalani nya saja. Ntar Jackie juga bakal tau, nyamanan mana temenan atau pacaran. Karena dia masih labil :(

Jackie: “Ehh, ada Ayu. lagi ngapain, Yu?” Ayu terlihat sedang duduk di bangku taman.

Ayu: “Lagi baca-baca buku aja, Jack. Kamu sendiri mau kemana nih? Jalan-jalan terus.”

Jackie: “Mau kesini, mau duduk-duduk juga nemenin kamu. kasian kamu gaada temennya duduk disini. Hahaha.”

Ayu: “Ahh, kamu mah bisa aja!” 

Jackie merasa sudah sangat dekat dengan Ayu. 

Jackie juga berfikir, mungkin ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan aku kepada Ayu. 

Tapi, sepertinya waktu ini tidak tepat. Karena kondisi nya juga masih belum stabil. Anjis ai aing ngomong naon? :(

*** 

Jackie berharap, semoga suatu saat saya bisa mendapatkan Ayu dan memiliki Ayu sepenuh hati ini.

Tapi takdir berkata lain ketika masa pendekatan mereka berjalan di bulan ketiga.

Pada saat mereka berbincang di taman – tempat mereka bertemu. Jackie memaksakan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Ayu.

Jackie: “Ayu, ada yang mau aku omongin nih.”

Ayu: “Apaan, Jack?”

Jackie: “Kita kan udah lama deket,”

Ayu: “Heemm, terus?”

Jackie: “Kita juga udah lama temenan,”

Ayu: “Heemm,”

Jakcie: “Nah, aku mau, hubungan kita tuh lebih dari sekedar temen. Kita pacaran? Mau ga?”

Ayu: “Hah? Serius kamu, Jack? Jadi selama ini kamu suka sama aku?”

Jackie: “Emm, iya, Yu.”

Ayu: “Hemmm, padahal selama ini aku nganggap kamu itu sahabat yang baik, yang selalu nemenin aku di kondisi bagaimanapun. Ternyata selama ini kamu menyimpan rasa ya sama aku.”

Jackie: “Hemmm, iya, Yu. Tapi kamu mau kan jadi pacar aku?”

Ayu: “Maaf, Jack, bukannya gamau. Tapi aku lebih nyaman temenan sama kamu.”

Jackie: “Tapi, Yu? Kita gabisa pacaran gitu?”

Ayu: “Heemmmm, maaf, Jack, kita temenan aja.”

Anjis, hate Jackie langsung raheut dan berdarah. (Jika dilihat menggunakan stetoskop). Jackie langsung berpura-pura tegar dan menerima semuanya.

Dan pada hari itu, dan pada saat itu juga. Ayu dan Jackie langsung bergegas pergi meninggalkan taman itu. 

Sesampainya dirumah, Jackie langsung menuju kamar nya dan diam di pojokan kamar. “Ayu, kenapa kamu nganggap aku cuman temen?” :(

Andai Jackie bisa mengulang waktu, Jackie tidak ingin mengungkapkan perasaannya itu dan Jackie lebih ingin berada disituasi seperti itu terus – situasi pendekatan.

Tapi Jackie belajar lebih dewasa, karena lebih baik jujur tapi menyakitkan daripada terus berada pada hubungan pendekatan.

Tapi semua itu sudah terjadi dan takkan bisa terulang kembali. Kini hubungan Ayu dengan Jackie mulai renggang.

Mereka menjadi jarang bertemu, paling berpapasan di jalan. Tidak sesering waktu mereka masih PDKT, sering bertemu di taman.

*** 

Keesokan harinya, Jackie menjalani aktivitas seperti biasa. Mencoba tegar, melupakan kejadian yang baru saja terjadi – menganggap seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Dengan berat hati, Jackie harus move-on – walaupun dia belum berpacaran. Dan Jackie harus segera mencari lagi pasangan agar tidak tertuju terus pada Ayu.

Semoga Jackie bisa mendapatkan wanita yang lebih baik lagi daripada Ayu. Semangat!!

*** 

Punya pendapat tentang cerita ini?

Kirimkan pendapat kamu seunik mungkin ke email rikiarya60@gmail.com ,, kamu berkesempatan mendapatkan hadiah berupa pulsa dari saya, sebagai penulis cerita ini. 

Jangan sampai ketinggalan ya! Ayo buruan ikutan!

Event ini berlaku dari tanggal 10 Juli 2016 s.d 31 Desember 2016. Pendapat atau saran yang paling menarik akan mendapat hadiah dan akan saya posting di blog saya, dipostingan yang akan datang. Cusss!

---------------Terima Kasih yang Sudah Berpartisipasi---------------

2 komentar

Write komentar