Aku, Kamu Dan Kisah Ku

Nyobaan nulis dengan serius, tak ada unsur lawakan na :((

Aku ingat saat pertama kali aku bertemu dengan mu, di sebuah sekolah ~didalam kelas. Aku tak tau, mengapa rasa ini bisa datang tiba-tiba ketika aku pertama melihatmu. Apakah ini yang dinamakan Cinta Pada Pandangan Pertama?

Entah hati ini tiba-tiba bergetar ketika aku melihatmu, apalagi jika berpapasan denganmu, rasanya ingin sekali untuk menyapa atau mengobrol bersamamu. Ya pada saat itu, aku belum terlalu mengenalmu, rasanya aku terlalu canggung untuk memulai percakapan denganmu.

Kelas ini lah yang memberikan aku ruang untuk memulai percakapan dengan mu, berawal dari sebuah tugas kelompok kecil, dan aku berunding dengan anggota kelompok lain ~sambil mencari kesempatan untuk memulai obrolan dengan mu.

Ohh tidak, kau terlalu cantik untuk ku milikki. Rasanya tidak mungkin aku bisa memiliki seorang wanita yang cantik dan juga baik. 

Hari itu, aku menjadi tidak fokus dalam tugas kelompok. Aku lebih banyak bengong dan memerhatikan mu daripada bekerja.

Ohh tidak, dia melihatku, aku langsung berpura-pura mencatat atau berpura-pura berpikir dengan melihat ke sekeliling ruangan. "Jangan sampai aku terlihat sedang memerhatikan dia." Ucapku dalam hati.

***
3 Bulan berlalu, 6 bulan berlalu, 9 bulan berlalu. Hampir 10 bulan aku memendam perasaan ini kepada si dia. Rasanya gelisah banget.

Kadang kalau ngeliat si dia lagi deket sama orang lain, hati tiba-tiba bergetar seolah cemburu. Tapi aku tidak berhak untuk cemburu, toh dia hanya sebatas teman dengan ku.

Aku sudah merencanakan ini semua, ketika kenaikan kelas nanti aku akan mengungkapkan perasaan ini kepadamu. Apapun yang terjadi aku siap dengan semua konsekuensi nya.

Apapun jawaban yang akan kau beri ~Ditolak atau diterima, aku siap.

Waktu pun berlalu sangat cepat, hingga tiba saat nya kenaikan kelas. Dan ini momen yang aku tunggu-tunggu selama ini.

Aku mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi pada diriku, dan apa yang selama ini aku rasakan kepada dirimu.

Aku bercerita dengan sangat panjang, tapi apa yang terjadi?

Ternyata, sebuah permintaan tulus dari hati ku ini, dia tolak dengan alasan yang bisa dikatakan masuk akal.

"Aku masih sayang sama mantanku, aku gamau nyakitin hati kamu. Ntar kamu nyangkanya aku ngeduain kamu, aku juga ada kemungkinan bakal balikan lagi sama mantan aku. Maaf ya, mungkin sekarang bukan waktu yang tepat buat kamu, buat kita."

Dalam hati, "Aku siap dengan semua konsekuensi nya, apapun yang terjadi."

Dan aku menerima jawaban si dia. Walaupun kisah cintaku kini kandas lagi, tapi aku merasa lebih baik.

Si dia bisa tahu apa yang aku rasakan, dan aku bisa berbenah diri untuk menjadi lebih baik lagi, agar tidak -gagal- lagi dalam urusan percintaan.

Daripada memendam perasaan, hati menjadi gundah, dan si dia juga tidak akan tau apa yang sebenarnya kita rasakan.

***
Pada hari itu, aku mendapat pelajaran besar bahwa kita harus terus mencoba apapun yang terjadi.

Berhasil atau gagal itu urusan belakangan, yang penting kita harus punya niat untuk melakukan nya :)

Saya penulis baper pamit, cusss *khie757