Gambar ini aing nu ngabreg aisia!
Aku ingat dengan kejadian yang aku alami pada saat masih sekolah di bangku SMA.
Waktu itu, aku sedang jatuh cinta pada seorang wanita yang bernama Bunga. Wajahnya lucu dengan rambut diikat, berkulit putih dan terlihat imut sekali dimataku.
Aku tak tahu harus bagaimana mengatakan ini (baca: menembak) kepada Bunga, karena yang aku alami, ketika menembak seorang cewek, aku selalu mengalami nasib sial.
Aku tak ingin Bunga kecewa dan 'menolak' ku, cukup Bunga yang harus berhasil. Aku ingin mendapatkan Bunga.
***
Pada satu hari, tiba lah momen yang sangat bagus untuk mengungkapkan perasaan ini kepada Bunga.
Waktu itu, Bunga meminta ijin untuk ke toilet pada saat jam pelajaran berlangsung.
Itu momentum yang baik bagi ku. Ketika beberapa menit kemudian, aku pun meminta ijin kepada guru yang saat itu sedang duduk sejenak karena telah selesai memberikan materi.
Aku langsung menuju ke bawah (karena ruangan kelas berada di lantai 2, sedangkan toilet berada di lantai 1).
Ketika aku sedang berlari di tangga menuju bawah, aku melihat Bunga sedang berjalan menuju tangga untuk menaiki lantai 2.
"Ini momen yang tepat, jangan sampai aku gagal." Ucapku dalam hati.
Melihat situasi yang sepi saat itu, aku langsung melancarkan aksi kepada Bunga, dengan sedikit gemetar dan gerogi.
"Bunga." Aku mulai membuka pembicaraan.
"Iya, ada apa? Kamu kok lari-lari gitu?"
"Engga, tadi aku mau nyusul kamu kebawah, ehh, taunya ketemu disini, hehe." Aku mencoba untuk tidak terlihat gerogi.
"Ohh, emang ada apa? Kok mau nyusulin aku segala?" Bunga mulai herang dengan apa yang aku bicarakan.
Tanpa basa-basi lagi, aku pun langsung mengatakan kalau aku suka sama dia. Dan aku bertanya pada dia, apakah dia mau untuk berpacaran dengan ku?
Bunga terdiam sejenak, hening. Dia mengira kalau ini hanya sebuah candaan. Padahal aku serius kalau dalam hal seperti ini.
"Serius? Kamu ngga bercanda, kan?" Bunga bertanya.
"Iya, serius." Ucapku meyakinkan.
Kemudian tanpa berkata-kata lagi, Bunga langsung menarik tanganku untuk segera masuk kedalam ruangan kelas.
Bunga memegang erat tanganku, aku tak tahu ada pertanda apa sebenarnya?
Aku masuk berbarengan bersama Bunga, teman-teman heran dan terus melihat kami berdua.
"Loh, kok, kalian pegangan tangan gitu, sih?" Ujar salah satu teman kami.
Lalu Bunga pun melepaskan genggaman nya, lalu kami duduk ke bangku masing-masing.
***
Aku tak tahu, kenapa Bunga tiba-tiba menarik tangan ku dan menggenggam erat tangan ku sampai kedalam kelas. Apakah ini bertanda, kalau dia juga suka padaku?
Ahh, aku jadi bingung. Aku harus menanyakan perihal ini semua, agar tidak salah paham nantinya. Dan aku tidak terbawa perasaan dengannya.
Ketika bel pulang sekolah berbunyi, aku mencoba menanyakan hal itu kepada dia.
Tapi dia dengan santai menjawab, "Kamu jangan terlalu berharap bisa pacaran sama aku, bukannya kamu gimana-gimana. Aku emang lagi gamau pacaran. Mungkin kita bisa temenan, bisa pegangan tangan kayak tadi aku megang tangan kamu, tapi inget, hubungan kita cuma sebatas temen, ngga lebih."
Bunga menjelaskan apa yang tadi telah terjadi.
Dia melanjutkan.
"Kamu mau, kan? Aku lagi gamau pacaran bukan karena kamu, maaf nih ya, jelek. Tapi aku pernah patah hati yang menurutku itu sakit bangett, makanya hati aku masih tertutup buat orang yang suka sama aku, termasuk kamu. Hati aku masih belum bisa nerima orang lain."
Aku ngerti apa yang dirasakan oleh Bunga, tapi aku hanya bisa berharap. Suatu saat aku bisa menyembuhkan luka patah hati yang saat ini Bunga rasakan. Suatu Saat.
"Iya iya, aku ngerti kok. Gapapa aku berteman sama kamu juga, gapapa kalau kamu emang bener lagi gamau pacaran, tapi aku berharap semoga aja aku bisa menjadi orang yang bisa nyembuhin luka patah hati kamu, hehehe." Ujar ku sambil bercanda.
"Ngarep lohhh??!! Hahaha, iya iya serah kamuu aja :)" Jawab Bunga sambil tersenyum.
Aku gatau, apa yang bakal terjadi kedepannya. Apakah Bunga akan menemukan sosok pujaan hati nya. Atau nanti kita bisa bersama dengan sebuah hubungan yang dinamakan "Pacaran"? Aku tak tahu.
Yang jelas, didalam sebuah hubungan ini, aku jadi sulit untuk membedakan rasanya teman dan pacar. Aku menganggap Bunga ini adalah pacarku, tapi dia menganggap aku adalah temannya. Tapi hubungan ini sudah jelas bahwa kami berdua adalah teman.
Aku berharap yang terbaik, semoga Bunga bisa menjadi milikku suatu saat nanti.
***
Saya penulis baper pamit, cussss *khie757
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon