Hari Demi Hari Telah Kulewati

Ayeunamah hayang nulis teh nu rada serius ahh :((

Ya, Hari demi hari telah kulewati dengan sedih dan senang. Tapi kebanyakan sedih nya sih, karena setiap hari aku juga mencoba mencari seseorang yang bisa membuat diriku senang.

Besok, tepat tanggal 17 Agustus 2017 adalah Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 Tahun ,, lalu, ada apa dengan Hari kemerdekaan Indonesia?

Tahun ini, Indonesia sudah merdeka yang ke 72 tahun. Angka 72 mengingatkan aku kepada kisah cintaku yang pernah kandas pada saat dulu.

Aku butuh 7,2 detik untuk jatuh cinta kepadamu, tapi aku butuh waktu 72 bulan untuk melupakan mu. Ngga adil banget kan?

Aku mencoba memahami, apa yang salah pada diri ku? Sehingga aku sulit untuk move on dari kamu? Apa kamu memang yang terbaik di mata ku selama ini? Sehingga aku menjadi sulit untuk membuka hati dan menerima wanita lain?

Aku tak tau harus bagaimana, 72 bulan bukan waktu yang singkat. 72 bulan (6 tahun), semenjak aku jatuh cinta kepadamu, hingga kini aku masih mencintaimu ~dan belum menemukan sosok wanita yang mampu menggantikan mu di hatiku.

Aku ingat saat pertama kali aku jatuh cinta padamu, hanya karena dulu, aku sering usil kepadamu. Waktu itu usia ku masih kelas 6 SD. Apa yang bisa aku lakukan pada saat kelas 6 SD ketika mencintai seseorang?

Aku hanya bisa diam dan berharap, bahwa si dia juga merasakan apa yang aku rasakan. Tapi setelah beberapa bulan aku berharap tanpa ada usaha, hasil nya nihil.

Si dia tetep aja ngga peka dengan perasaan ku, dan aku bertanya-tanya, 'apa yang harus aku lakukan?'

Apa tiba-tiba aku harus bilang ke dia, kalau aku suka sama dia? Atau aku harus datang kerumah nya, lalu menemui ibu nya dan bilang, 'aku suka sama anak nya ibu.' ,, kayak nya ngga mungkin deh.

Yang aku bisa lakukan pada waktu itu adalah tetap usilin dia seolah-olah aku menjadi seorang yang bisa membuatnya bahagia ~dalam hati, aku sangat mencintai nya.

***
Setelah kejadian itu, beberapa hari kemudian aku mulai memberanikan diri untuk ketemuan sama dia diluar jam sekolah, waktu itu hari Minggu jam 2 siang.

Aku mencoba menghubungi dia lewat SMS.

"Kita bisa ketemuan ngga, sekarang?"

"Emang ada apa, sih?"

"Ada yang pengen aku sampe'in ke kamu."

"Bilang aja disini, lagian kan sekarang lagi panas banget aku males."

Setelah si dia menjawab begitu, aku mengurungkan niat untuk bertemu dengan nya. Karena kalau menyatakan lewat sms, kesan-nya ngga banget gitu.

Tapi setelah malam datang, aku pun melakukan hal itu. Aku menyatakan perasaan ini lewat SMS. Apapun yang terjadi aku siap dengan konsekuensi nya.

10 menit kemudian, ada balasan dari si dia.

"Uhk, ehhk, uhk. Maaf ya, kamu ngga diterima. Soalnya aku lagi jatuh cinta sama seseorang, mungkin diluar sana masih ada cewek yang lebih baik dari aku. Suka sama aku sih boleh, tapi maaf aku ngga bisa nerima kamu. Tapi aku seneng kok, kamu udah suka sama aku. Mendingan kita temenan aja. :)"

Setelah aku membaca pesan singkat yang dia kirimkan kepadaku ~tapi kelihatannya panjang banget deh. Malam itu aku langsung melamun dan ngga tau harus gimana lagi.

Apa yang akan terjadi besok? Aku khawatir kalau dia akan cerita sama teman-teman nya, kalau semalam aku nembak dia. Aku khawatir mereka (teman-temannya) akan meledek ku.

Tapi aku sudah berkomitmen, apapun yang terjadi aku siap dengan semua konsekuensi nya.

***
72 bulan sudah berlalu, kini aku mulai terbiasa untuk tidak memikirkan si dia lagi. Karena aku harus menatap masa depan. Jika aku terus terjebak di jeratan masa lalu, mungkin aku akan bunuh diri karena depresi.

Semoga kamu membaca tulisan tangan ku ini. Hatiku selalu terbuka untuk mu ~jika kau mau. Tapi aku juga tidak akan menutup hati jika ada seseorang yang mencintaiku.

***
Saya penulis baper pamit, cusss *khie757