Mendua Demi Dia

Jalanan ini berlubang persis seperti hatiku saat ini :(

Slogan: KHIEBLOG (KHIE GOBLOG akan selalu Goblog sampai pada waktunya)

Waktu itu, aku baru merasakan yang namanya pacaran. Ternyata gini yah pacaran teh, sepasang cewek dan cowok yang memiliki ikatan janji dalam sebuah hubungan.

Temenku juga banyak yang pacaran, bahkan mereka sampai melebihi batas-batas yang telah ditentukan.

Ada juga diantara temanku yang memilih untuk sahabatan aja, tapi mereka tetap bisa melakukn hal-hal diluar batas.

Inilah aku, setelah sekian lama melajang, kini akhirnya aku pacaran juga. 

Berawal dari si Dia yang katanya suka sama aku, tapi gaberani bilang langsung, ya namanya juga cewelk, ingin dimengerti tapi sembunyi-sembunyi.

Dia selalu bilang pada temannya, kalau dia suka sama aku. Tapi aku hiraukan aja, paling cuma main-main.

Makin lama makin sering, aku jadi heran juga. Terus dia mulai ngesms-in aku, dan dia sendiri bilang kalau dia suka sama aku.

Awalnya sih aku gasuka sama dia, aku juga belum tau sifat dia gimana, yaudah aku diemin dulu aja.

Hampir 6 bulan dia ngejar-ngejar aku, aku sampe bikin janji kayak gini, "kalau tim jagoan aku juara di liga champion, aku bakal nembak dia." Ujarku kepada temannya.

"Semoga aja tim jagoan kamu juara, biar kamu bisa jadian sama dia." Ujar temannya.

***
Setelah waktu pertandingan tiba, ternyata tim ku juara dengan skor tipis 2-1. Keesokan harinya aku ditagih janji sama teman-temannya si dia.

Aku berjanji sama temannya tapi hati aku masih belum bisa nerima si dia. Dan akhirnya, aku mengingkari janji itu.

Teman-temanku juga sampai mendesak agar aku segera berpacaran dengan dia. Tapi, yang namanya hati ngga bisa dipaksain.

Aku bingung, apakah aku harus nembak dia dengan perasaan yang hampa, atau aku harus nunda dulu sampe hati aku bisa nerima si dia?

Sahabat-sahabatku yang paling mengerti selalu memberi saran yang positif. Dan aku mengikuti apa yang dia katakan.

***
Setelah 2 bulan kemudian dari janjiku yang telah aku ingkari, akhirnya aku beranikan diri untuk menembak si dia.

Dan si dia pun tanpa basa-basi langsung menerima ku, dia senang dan kegirangan.

Hari itu, resmilah kita pacaran, teman-teman mulai menghampiri ku dan memint PJ (Pajak jadian).

Aku juga senang, dan perlahan-lahan hati ku mulai bisa menerima keberadaan si dia. Tak sampai 1 minggu, hatiku mulai nyaman dengan si dia.

Dulu, aku sama si dia sering ngobrol lewat twitter, mention-mentionan sampe-sampe orang lain juga tau kita lagi pacaran.

Kadang suka ada yang ngomen di antara mentionan ku ini, "Cieee, pacaran mulu nih. di timeline penuh tau."

Kadang juga suka bikin status, "Kangen, padahal baru ketemu 1 jam yang lalu." Kemudian, kita saling balas status itu.

Pacaran di twitter emang seru. Saling tulis tanggal jadian di Bio, tulis nama pacar di Bio.

Tapi sayang, pas lagi mesra-mesra nya, temanku ada yang memberi tahuku kalau si dia selingkuh.

"Bener, kamari weh urang ningali sms na, sayang-sayangan kitu." Ujar temanku memberikan kabar kepadaku.

"Nu bener? Ulah fitnah maneh!"

"Asli."

Aku heran, di sms nya ada yang sayang-sayangan, padahal aku sama dia gapernah smsan.

Di hubungan kami yang ke 1 bulan, sudah banyak kabar yang simpang siur tentang orang ketiga, aku gamau ada orang ketiga diantara kita.

***
Kemudian setelah rumor itu terdengar sampai ke si dia, si dia mengajakku untuk ketemuan secara khusus dan ingin mengklarifikasi katanya.

"Sumpah deh, aku ngga selingkuh, sayang. Mungkin temen kamu itu salah liat, atau mungkin sms yang waktu itu dari kakakku." Ujar si dia.

Aku ngga heran, karena aku sayang sama dia aku ngga merasa heran dan aku memaafkan dia dengan sepenuh hati.

"Yaudah kalau emang kamu ngga selingkuh, tapi aku pengen kita saling terbuka mulai sekarang. Jangan ada rahasia-rahasiaan gini. Jangan sampai ada orang ketiga."

Dan hubungan kami berjalan kembali, tanpa mempermasalahkan masalah ini.

***
Setelah berjalan 2 bulan, temanku melihat dengan mata kepala sendiri kalau si dia emang bener selingkuh.

Si dia kepergok lagi berduaan di sebuah pos komplek bersama seorang cowok, yang katanya cowoknya itu adalah mantannya.

Pertemuannya terlihat intensif, seperti orang pacaran. Bahkan temanku memberikan foto bukti bahwa si dia berduaan di sebuah pos.

Ketika aku zoom, terlihat benar wajah si dia dengan agak buram karena resolusi kamera hp yang kurang bagus.

Disitu, aku sudah mulai kecewa. Dan hari itu juga, aku lansgung bertemu dengan si dia di sebuah lapang.

Aku meminta handphone si dia, dan aku memeriksa satu persatu pesan yang masuk, ternyata ada pesan yang belum dia hapus, isinya ada kata sayang-sayang nya gitu.

Nama kontak nya juga "My Hero." Cuihhh!!

Disitu saya mulai kecewa dan si dia juga mengakui, kalau dia ternyata sudah jadian sama cowok itu selama 1 bulan.

Anjrit! Gue di duain, sama cewek yang dulu ngejar-ngejar gue. Apakah ini karma?

Kalau ini karma, aku juga belum pernah ngeduain cewek!

Pada hari itu, aku langsung memutuskan hubungan ini, dan aku kecewa banget sama dia. Dan aku mengatakan, "Semoga kamu bahagia sama cowok itu."

Aku pulang kerumah dan berdiam di kamar, aku galau selama semalam tapi keesokan harinya aku harus segera bangkit.

***
Semoga karma menimpa mu, sayang :)

Saya penulis baper pamit, cusss *khie757