Satu Persatu Sahabat Pergi dan Takkan Pernah Kembali

KHIEBLOG, selalu ada untukmu :(

Teringat sebuah lagu yang dibawakan oleh Iwan Fals, Ujung Aspal Pondok Gede.

Dari kelas 6 SD, aku tak punya teman main dirumah, karena aku jarang bergaul mungkin. Aku lebih suka bermain dengan teman sekolahku dan mengajak mereka main kerumahku.

Jika waktu liburan tiba, aku selalu main kerumah nenek ku yang tak jauh dari rumahku. Hanya 5 menit dengan berjalab kaki, aku sudah sampai dirumah nenek.

Disana, aku punya banyak teman. Teman-temanku adalah saudara-saudaraku sendiri.

Ada yang beda 1 tahun lebih tua, ada yang 2 tahun lebih tua, ada yang 1 tahun lebih muda. Tapi itu bukan masalah.

Ketika liburan semester tiba, biasanya kami berkumpul bersama dan bermain bersama.

Waktu aku kelas 6 dulu, warnet lagi booming-booming nya tuh. Aku dan saudaraku perlahan-lahan mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang dulu pernah kami lakukan.

Kebiasaan-kebiasaan yang selalu kami lakukan dulu, sebelum ada warnet, adalah bermain bola 3 lawan 3. Bermain petak umpet sampai popolisian.

Seolah-olah kita menjadi polisi yang mengejar menjadi penjahat. Permainan-permainan sederhana ini yang membuat kami selalu pulang maghrib.

Tapi sekarang, setelah ada warnet, kam mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan itu.

Aku kenalkan dulu saudara-saudaraku ini. Ada Romy, Eko dan Agus. Ada Rohman dan Firman juga, dia adalah temanku seumuran.

Setiap hari Minggu, kami berkumpul jam 6 pagi untuk segera pergi ke warnet.

Sesampainya disana, kami membooking tempat yang enak, karena jam 6 adalah waktu berakhir nya orang-orang bermain paket malam.

Tak lama kami menunggu, nomor komputer yang kami booking satu persatu ditinggalkan oleh orang-orang itu karena durasi nya sudah habis.

Kami bermain mengambil paket 3 (5 jam). Uang jajan yang kami sisihkan selama 6 hari, kami habiskan untuk bermain warnet.

Game yang lagi booming saat itu adalah Point Blank, kami bermain bersama dan ngewar bersama.

***
Sekarang, sudah 6 tahun yang lalu kebiasaan-kebiasaan itu terjadi. Bahkan sekarang, aku tak tahu mereka dimana ~padahal mereka adalah saudara-saudaraku sendiri.

Bahkan teman terdekatku dulu, kini sudah menghilang entah kemana, aku tak tahu kabar mereka sekarang.

Kadang ketika bertemu dengan saudara, aku sampai kehabisan kata, apa yang harus aku ucapkan pertama kali? Banyak sekali cerita yang ingin aku ceritakan pada kalian.

Aku ingin melakukan hal ini lagi bersama-sama. Aku rindu kalian, rindu dengan kebiasaan-kebiasaan kita.

Aku rindu kita bermain hingga maghrib tiba.

Semoga kita bisa berkumpul lagi di lain waktu. Bersama-sama.

***
Saya penulis baper pamit, cusss *khie757