Perangkat Keras Jaringan

1. Ethernet Card/NIC
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Kecepatan Ethernet waktu itu hanya 3Mbps dan dikenali sebagai Experimental Ethernet. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standardisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat ini yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10Mbps-100Mbps yang biasa disebut seri 10Base/100Base.

Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Teknik ini disebut dengan backoff algorithm. Dengan demikian, maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. 
MAC Address pada NIC
Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet Card mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai Ethernet Address (MAC Address).

Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC: Network Interface Card) yang dikenali sebagai 'Media Access Control' (MAC) atau lebih dikenali dengan istilah 'hardware address'. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah ditentukan oleh IEEE.
Pembagian bit pada Mac Address

2. Hub/Switch (Konsentrator)
Sebuah Konsentrator (Hub atau Switch) adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang (star), kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk ke dalam hub atau switch.

Hub dan Switch mempunyai banyak lubang port RJ-45 yang dapat dipasang di konektor RJ-45 dan terhubung ke sejumlah komputer. Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun. Biasanya hub maupun switch memiliki jumlah lubang sebanya 4, 5, 8, 16, hingga 48 buah.
HUB
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen traffic data lebih baik bila dibandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak tipe switch yang manageable, selain dapat mengatur traffic data, juga dapat diberi IP Address.


3. Repeater
Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini, jarak antara kabel dapat diperjauh.
 Penggunaan repeater antara dua segmen atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protocol physical layer yang sama antara segmen-segmen kabel tersebut misalnya repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2.
 
Repeater untuk menghubungkan antara 2 segmen
4. Bridge
Fungsi dari Bridge itu sama dengan fungsi Repeater tapi Bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dari pada Repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya Bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

Bridge mampu memisahkan sebagian dari trafik karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering. Mekanisme yang digunakan di Bridge ini umum disebut sebagai Store and Forward. Walaupun demikian, broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh Bridge.


Terkadang pertumbuhan network sangat cepat, makanya di perlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan Bridge dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa Bridge ini seperti polisi lalulintas yang mengatur dipersimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur.

Bridge juga dapat digunakan untuk mengoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
 
Bridge digunakan untuk menghubungkan dua segmen
5. Router 
Sebuah Router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda, Router hampir sama dengan Bridge, meski tidak lebih pintar dibandingkan Bridge, namun pengembangan perangkat Router dewasa ini sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi yang diharapkan.

Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat Bridge dan Router lainnya.


Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih/clean.

Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke internet, maka mereka sebaiknya membeli dan menggunakan router, mengapa?

Karena kemampuan yang dimiliki Router, diantaranya:
1. Router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet.
2. Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
3. Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir diantara dua buah protocol.
4. Dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear Bus dan Star.
5. Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coaxial atau kabel twisted pair.

Beberapa simbol perangkat jaringan