Risiko Pelajar yang Kurang Tidur




Memperjuangkan hak tidur bagi pelajar adalah sebuah keharusan. Karena kalau sampai kekurangan jatah tidur, siap-siap deh menghadapi risikonya, dimana salah satunya adalah menjadi pelajar yang tidak berbahagia. Waduh!

Menjadi pelajar memang sebuah tantangan tersendiri, baik itu bagi orangtua dan terutama kita yang menjalaninnya. Bagaimana tidak, kesibukan itu sudah terlihat sejak pagi hari datang. Sebagian kita memang sudah ada yang sanggup bangun pagi sendiri, namun sebagian lagi pasti mengandalkan alarm atau orang lain, terutama orangtua di rumah.

Kenapa anak-anak seperti kita harus bangun dari tidur yang lelap di pagi hari, sih? Maklumlah, jarak ke sekolah yang jauh dan kemacetan memaksa kita untuk bangun lebih pagi biar nggak terlambat sampai di sekolah. Padahal, pergi ke sekolah di pagi hari sama saja dengan mengorbankan waktu tidur yang seharusnya dinikmati, guys! Kecuali tidur lebih awal, yang berarti mengerjakan pekerjaan rumah lebih awal, dan mengurangi jatah bermain kita.

Nah, sebuah portal bernama about.com pernah mencatat, paling tidak ada risiko yang dihadapi oleh para pelajar jika sampai terjadi kekurangan tidur di malam hari. Mau tau risiko apa saja yang mengancam? Simak satu persatu, guys!

"Beib, jangan lupa bahagia," begitulah kalimat yang sering kita dengar di medsos belakangan ini. Begitu juga dengan remaja yang kekurangan tidur bakal cenderung untuk tidak puas dengan kehidupan mereka. Mereka kekurangan energi untuk ikut bersenang-senang bersama pelajar yang lain.

Mungkin kita sepakat kalau bermain lebih lama di luar bersama teman-teman sampai dengan larut malam akan mendatangkan kebahagiaan hakiki. Itu betul, sih, tapi kalau keseringan, jatah tidur kita yang masih usia remaja ini akan berkurang, kebahagiaan yang dirasakan punjadi bersifat sementara. Jadi, pintar-pintar merawat kebahagiaan, ya guys!

Risiko paling tinggi dari kurang tidur adalah terserang penyakit obesitas. Banyak studi penelitian yang menyebutkan adanya pengaruh kurang tidur dengan obesitas pada anak-anak dan orang dewasa.

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengontrol nafsu makan, serta menurunkan motivasi dan energi yang mengurangi motivasi remaja untuk berolahraga. Dengan demikian peluang mereka untuk menderita obesitas pun semakin tinggi.

Kurang tidur dapat mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik remaja secara keseluruhan. Bahasan sebelumnya membuat fisik kita jadi lebar dan obesitas, namun ada efek lainnya buat remaja yang kurang tidur, biasanya mereka lebih sering mengeluh tentang masalah kesehatan, seperti sakit perut, sakit kepala, sakit punggung, bahkan berisiko terkena tekanan darah tinggi.

Sumber: Tribun Jabar