Valentino Rossi sepertinya masih menyimpan dendam terhadap Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo. Pebalap Movistar Yamaha ini kemarin baru saja memutuskan untuk tak melanjutkan pertemanan alias "unfollow" Marquez, dan Lorenzo di akun Twitter dan Instagram.
Rossi menuding ada konspirasi antara pebalap Repsol Honda, Marquez, dengan rekan setimnya di Yamaha, Lorenzo, yang membuat dirinya gagal menjadi juara motoGP 2015. Alih-alih akhirnya gelar juara jatuh kepada Lorenzo. Langkah Rossi untuk "unfollow" kedua rivalnya itu langsung mengundang reaksi di jagat maya.
Tindakan "The Doctor" memang sangat mencolok lantaran ia hanya "unfollow" dengan Marquez, dan Lorenzo. Sedang dengan sejumlah pebalap MotoGP lainnya ia tetap masih berteman alias "Follow" mereka seperti misalnya dengan Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso, Andrea Iannone, Danilo Petrucci, Cal Crutchlow, Scott Redding, Stefan Bardl, Aleix dan Pol Espargaro, Bradley Smith, serta Jack Miller.
Yang menarik, Lorenzo dan Marquez justru masih mem-follow akun Rossi di Twitter dan Instagram. Lorenzo juga mem-follow akun Marquez. Akan tetapi, The Baby Alien justru tidak mem-follow Lorenzo.
Marquez sendiri dalam wawancara dengan Marca kemarin sepertinya sudah ingin melupakan apa yang terjadi di Sepang, dan di Valencia. Kendati terus dipancing untuk mengutarakan soal rivalitasnya dengan Rossi, termasuk tudingan The Doctor untuknya, ia selalu mengelak, dan menjawab secara diplomatis.
"Ini isu yang sangat sensitif. Saya merasa sudah membeberkan semuanya di Valencia, jadi rasanya saya tak perlu membicarakan hal itu. Saya juga sudah mengulurkan tangan kepadanya sejak dulu," ujar Marquez saat ditanya apakah berharap Rossi akan memaafkan dirinya.
Pebalap Spanyol kemudian coba berusaha bijak menanggapi situasi. "Saya sangat mengerti dengan situasi yang dialami Rossi. Ia kehilangan gelar juara yang sudah di depan mata, dan karenanya ia sangat marah, terhadap dirinya, terhadap keadaan di sekelilingnya, dan juga kepada banyak orang," katanya.
"Namun pada akhirnya," ujar Marquez melanjutkan, "Saya percaya bahwa para pebalap hebat di Moto GP tahu dan punya mentalitas juara yang sesungguhnya. Bahwa kita habis-habisan memburu gelar juara di sirkuit, dan setelah itu kita kembali berteman seperti biasa," katanya.
Marquez memang sempat menjadi musuh publik usai gelaran MotoGP. Sampai saat ini, ia masih jadi sasaran kritikan, hinaan, bahkan ancaman.
Baru-baru ini, Marquez bahkan dikabarkan mendapatkan ancaman dari penelepon misterius. Saking parahnya, pengacara Marquez memintanya mengganti nomor ponsel, namun pebalap berusia 22 tahun tersebut menolak dan mengaku tak takut pada teror-teror seperti demikian.
Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo pun mengecam tindakan-tindakan tak bertanggung jawab ini.
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon